Sablon Digital : Waktunya berubah atau ketinggalan.

Dunia sudah berubah, dan kita juga harus berubah.
Itu yang saya dan ayah saya rasakan.

Sebulan lalu terjadi pembicaraan panjang antara saya dan ayah mengenai usaha sablonnya. Untuk mengembangkan usahanya mengikuti teknologi yang berkembang sekarang dan menjawab permintaan pasar.

Intinya sebagai pemain lama di industri sablon ini, saya melihat kebutuhan untuk memesan kaos dalam jumlah terbatas tidak dipungkiri makin besar, apalagi di bandung. Remaja sekarang ingin sesuatu yang sifatnya personal. Tidak mau yang pasaran. Bahkan kalo bisa desain dan cetak sendiri..mending sablon sendiri. Nah saya berpikir mengajak ayah saya untuk masuk ke era digital sablon.

Kenapa tidak, bisnis itu masih menjanjikan dan punya pasar yang besar.

Ayah saya yang masih ragu menyuruh saya untuk memulai dengan mesin yang kecil dulu, karena investasi dengan mesin itu jelas tidak murah. Semakin hebat teknologinya, pasti semakin mahal.

Saya setuju dengan itu.

Jadi saya melakukan riset kecil-kecilan dan bertanya ke teman teman saya yang bermain di distro, untuk mengetahui bagaimana sih teknik digital sablon itu

Ternyata sangat mudah dan seru!

Intinya adalh menggabungkan teknik digital dan membuat bahan sendiri. Kenapa buat bahan sendiri? yang jelas ongkos cetak menjadi hemat sekitar Rp. 8,000,- per A4. KAlau menggunakan bahan flex atau flock yg ada dipasarn sekitar rp 25-50/cm2 atau sekitar 25-50 ribu per A4. KAlau pakai bahan dari luar lebih mahal lagi.

Mesin yang dibutuhkan:

Mesin Heat Press
Mesin Cutting Plotter

Printer Sublime (epson)

Alat dan bahan utk membuat digital sablon:
tinta rubber, glitter, glue, kertas adhesive roll 21cm (Lebar A4), rackle
screen
Lembar flock yg sudah jadi (flat color)
Foil Gold, silver, Hologram, dan plastic tahan panas

Seru ya! Kalo tertarik, silahkan hubungi saya untuk mencari tau lebih jauh :)